Sabtu, 07 Juni 2014

Ziarah ke Sunan Kalijaga

Jika anda mengunjungi Mesjid Agung Demak, rasanya tidak sempurna jika tidak menziarahi Makam Sunan Kalijaga, karena demikian eratnya hubuungan antara Mesjid Agung Demak dengan Sunan Kalijaga, untuk itulah, setelah mengunjungi Mesjid Agung Demak, saya segera mengarahkan perjalanan, untuk berziarahi ke Makam Sunan Kalijaga, di Kadilangu -selatan Demak.



Para Peziarah yang sedang berdo'a di makam Sunan Kalijaga (dok. Pribadi)


Siapakah sunan kalijaga?

Suanan kalijaga, memiliki nama Raden Said, beliau adalah putra Adipati Tuban yang bernama Wilatikta atau Raden Sahur. Penindasan yang dilakukan penguasa pada itu, menggugah hati Sunan Kalijaga, rakyat jelata yang hidup susah perlu segera dibantu, 

lalu bagaimana caranya? Maka jadilah Raden Said sebagai pencuri budiman, dengan mengambil hasil bumi dari gudang-gudang orang kaya dan penguasa untuk dibagikan pada orang-orang miskin. Suatu ketika ia bertemu dengan orang tua yang ternyata sunan Bonang, Sunan Bonang tidak membenarkan apa yang dikerjakan Raden Said, lalu Raden Said berkata bahwa ingin menjadi muridnya. Sunan Bonang lalu menyuruh Raden Said untuk bersemedi sambil menjaga tongkatnya yang ditancapkan ke tepi sungai. Raden Said tidak boleh beranjak dari tempat tersebut sebelum Sunan Bonang datang. Raden Said lalu melaksanakan perintah tersebut. 

Karena itu, ia menjadi tertidur dalam waktu lama. Karena lamanya ia tertidur, tanpa disadari akar dan rerumputan telah menutupi dirinya. Tiga tahun kemudian, Sunan Bonang datang dan membangunkan Raden Said. Karena ia telah menjaga tongkatnya yang ditanjapkan ke sungai, maka Raden Said diganti namanya menjadi Kalijaga. Kalijaga lalu diberi pakaian baru dan diberi pelajaran agama oleh Sunan Bonang. Kalijaga lalu melanjutkan dakwahnya dan dikenal sebagai Sunan Kalijaga.



Lanskap kota, Alun-alun, Beringin, Kraton, Mesjid dan Penjara diyakini sebagai kreasi Sunan Kalijaga (dok. Pribadi)

Sunan Kalijaga dikenal juga sebagai sunan yang seniman, beliau berdakwah melalui seni yang ada di wilayah dakwah beliau, beliau menciptakan baju takwa, menciptakan perayaan Sekatenan, menciptakan grebeg maulud, menciptakan Layang Kalimasada, menciptakan lakon wayang Petruk Jadi Raja. Lanskap pusat kota berupa Kraton, alun-alun dengan dua beringin serta masjid diyakini sebagai karya Sunan Kalijaga.

Sunan Kalijaga juga ikut pula merancang pembangunan Masjid Agung Cirebon dan Masjid Agung Demak. Tiang “tatal” (pecahan kayu) yang merupakan salah satu dari tiang utama masjid adalah kreasi Sunan Kalijaga.

Dari dakwah beliau yang sangat toleran itu, sebagian besar adipati di tanah jawa memeluk Islam melalui dakwah beliau, diantaranya sebut saja Adipati Pandanaran, Adipati Kartasura, Adipati Kebumen, Adipati Banyumas, serta Adipati Pajang

Sumber:
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Text Widget

Situs Gunung Padang